Agustus 18, 2011

Fanfic Boyfriend - Right Way Part 2






Title : Right Way
Author : SangWon93
Kategori : Boyfriend
Main Cast : all member Boyfriend *Minwoo hadiiiir* dan pemain pendukung.
Lenght : sequel #part 2
Note : ini fic lanjutan dari fic finding a little princess, enjoy it ^^.




Drrtt.. drrtt..

“yeobboseyo..”

“hyung..”

“ah, Sangwon sudah tidur.. waeyo?”

“oh.. itu, ne, sekitar 1 minggu lagi”

“sekarang?”

“ne, arasseo”

“siapa oppa?” tanya Sangwon keluar dari kamar mandi

“oh, Hyunseong hyung” jawabku

“wae?” tanyanya lagi.

“dia mengajakku bertemu” jawabku lalu mengambil jaketku

“bertemu? Sekarang oppa??”

“ne” jawabku singkat

“selarut ini.. apa ada hal buruk?” tanyanya khawatir

“ani.. urusan lelaki.. kau tidurlah” jawabku kemudian mengecup keningnya lalu pergi.

“hati-hati oppa...” ucapnya, aku hanya mengangguk sambil tersenyum kearahnya.

--

Hyunseong POV

“Minwoo” teriakku melambai kearah Minwoo, adik iparku.

“eh, Jeongmin hyung juga ada” ucapnya

“annyeong” ucap Jeongmin lesu

“annyeong.. hyung, gwaenchana?” tanya Minwoo. Jeongmin hanya mengangguk lalu bertopang dagu dan menghela nafas panjang.

“hyung...” ucap Minwoo melihat kearahku seperti mengatakan ada-apa-dengan-Jeongmin-hyung.

“gwaenchana.. Jeongmin hanya pusing menghadapi istrinya” jawabku sambil terkekeh

“hyuuung...” sahut Jeongmin melihat kearahku dengan tatapan membunuh.

“Jihyun noona kenapa?” tanya Minwoo.

“kau tau kan chagiyaku itu sedang hamil.. di usia ke 6 kandungannya ini, dia banyak mengidam yang aneh-aneh.. aku
jadi pusing.. dulu waktu mengandung Jeonghyun sepertinya dia tidak mengidam apapun.. aigooo....” jawab Jeongmin sambil mengacak rambutnya sendiri.

“hahahahaha” tanpa sadar aku tertawa.. dan lagi-lagi, Jeongmin menatapku dengan tatapan membunuh.

“mian...” ucapku kemudian.

“ah, Minwoo. Bagaimana? Apa Sangwon tau?” tanyaku pada Minwoo

“ani hyung” jawabnya.

“hyung” panggil Minwoo

“wae?” jawabku

“soal Sangwon... um..” ucapnya terputus

“waeyo?” tanyaku

“entahlah.. tapi kurasa.. um... dia menghindarku” jawabnya

“m-mwo?? A-aniyo.. ke-kenapa kau berfikiran seperti itu” ucapku panik. Kulirik Jeongmin, kulihat sepertinya dia juga agak panik.

“hyung.. gwaenchana?” tanya Minwoo heran

“ya-yaa.. bagaimana kabar keponakanku? Sudah lama aku tidak bertemu” sela Jeongmin mengalihkan pembicaraan.

“ne, tadi aku mengajaknya ke taman bermain karena ummanya sibuk.. dia juga sering menanyakan hyung.. kapan-kapan jenguklah dia ajeossi” ucap Minwoo.

“yaa.. kenapa kau panggil aku ajeossi ==” ucap Jeongmin

“waeyo? Kau kan memang sudah kepaman-pamanan” ucapku menengahi.

“hyuuuung... memangnya kau bukan seorang ajeossi apa, mungkin sebentar lagi kau juga akan dipanggil kakek sama anaknya Hyunhye atau Hyunkyo nanti” balas Jeongmin tidak mau kalah.

“yaa... itu masih lama.. Hyunhye dan Hyunkyo masih dibawah umur...” ucapku sambil menjitak kepala Jeongmin

“apa kau tidak sadar, hyungmu ini bahkan masih bisa memikat seorang yeoja” tambahku

“mwo?? Jeongmal?? Ne, ne ara..” ucap Jeongmin sambil manggut-manggut. Kulihat dia mengeluarkan ponselnya dan
ingin menghubungi seseorang.

“yaa, kau mau menghubungi siapa?” tanyaku penasaran.

“Hyekyo noona” jawabnya

“mwo? Untuk apa kau menghubungi istriku?” tanyaku lagi

“seperti yang kau bilang tadi hyung.. kau-masih-bisa-memikat-seorang-yeoja-kan~” jawabnya dengan pandangan jail melirik kearahku.

“memangnya ken..... MWO?? Jeongmiiiiiiin..... kemari kaaaaaauuuuu...... kembalikan ponselmuuuu” ucapku sambil berteriak karena Jeongmin sudah berlari menjauhiku.

“yaa, hyung... hentikanlah.. kalian membuatku pusing” sela Minwoo menghentikan adegan kejar-kejaran kami yang sedang memutarinya.

“hyung, tenanglah... aku Cuma meggodamu.. hahaha” ucap Jeongmin

“pabo...” omelku.

“ne, mian....” balasnya.

“hyung.. bukankah kau menyuruhku kemari untuk membahas tentang acara ulang tahun Sangwoo” tanya Minwoo padaku

“ne.. Soowon umma yang merencanakan agar ulang tahun Sangwon dirayakan” jawabku

“ne.. umma yang merencanakan semuanya, tapi umma hanya akan mengundang anggota keluarga saja” sela Jeongmin

“anggota keluarga? Lalu.. bagaimana dengan 2 hyung yang ada di luar negeri?” tanyanya lagi

“si kembar?? Mereka juga akan ikut datang.. umma dan appa sudah mengabari mereka untuk pulang dan menetap di
korea” jawab Jeongmin

“jeongmal?? Wuah.. berarti ini akan menjadi pertemuan pertamaku dengan mereka” ucap Minwoo.

“saeng akan pulang.. tapi sepertinya Sangwon.....” batinku

--

Sangwon POV

“MWO?? Jeongmal oppa?” teriakku

“ssstttttt.... jangan keras-keras, nanti Sangwoo dengar.. ne, sebenarnya waktu Hyunseong hyung menghubungiku beberapa hari lalu, kami membicarakan ini” ucap Minwoo.

“aishh.. kenapa oppa tidak langsung memberitauku sih” ucapku agak sebal

“mian.. kata hyung aku tidak boleh memberitaumu dulu” jawabnya.

“lagi pula... kau juga terlalu sibuk dengan pekerjaanmu” tambahnya. Kali ini terlihat raut wajahnya agak kecewa.

“mian, jeongmal mianhaeyo oppa” ucapku mencoba mengelus pipinya.

“OPPA” ucapku agak berteriak

“kau.. kau demam!!” tambahku.

“ani.. aku tidak apa-apa....” elaknya

“apanya yang tidak apa-apa.. tubuhmu panas sekali oppa..” ucapku panik

“akan ku ambilkan obat..” belum sempat aku berdiri dari posisi dudukku, Minwoo menggenggam tanganku.

“aku baik-baik saja chagi” ucapnya sambil tersenyum. Aku mulai meneteskan air mata, kupeluk dia.

“mian, jeongmal mianhaeyo oppa.. aku, aku...” kupeluk dia semakin erat.

“gomawo” ucapnya

“mwo?” ucapku, kulepaskan pelukanku dan kutatap wajahnya.

“oppa, apa maksudmu?” tanyaku bingung.

“karena kau masih peduli padaku.. gomawo chagiya” jawabnya kemudian mengecup keningku.

“oppa..” ucapku lirih.. lalu... kucium bibirnya sekilas.

“chagi..” ucap Minwoo kaget.

“itu obat demam untuk oppa” jawabku.

“obat demam??” tanyanya, aku hanya mengangguk.

“bisa kau berikan obat itu lagi? Sepertinya kurang manjur” ucapnya lagi, sekilas senyum terukir di bibirnya.

“m-mwo? oppa...” ucapku malu sambil memukul dadanya.

“aishh.. yaa, aku ini sakit.. kenapa kau memukulku” rintihnya

“habis oppa mesum..” balasku.

“aku?? Yaa, kan kau dulu yang memberiku ‘obat demam’ itu”ucapnya sambil menekankan kata obat demam.

“oppaaaa...” omelku

“yaa... lihat.. mukamu merah tuh... hahaha” ucapnya lagi

“ne, tertawalah sepuasnya.. kau jarang tertawa karena aku jarang memperhatikanmu.. mianhaeyo oppa.. aku istri yang tidak berguna.. aku benar-benar..... oppa, aku, No Sangwon.. aku akan berjanji pada diriku sendiri, dalam hatiku, hanya akan ada Minwoo oppa seorang, aku.. aku berjanji akan melupakan Kwangmin oppa.. aku berjanji..” batinku.





TBC

hayoooo... kira" Sangwon bisa lupain Kwangmin ga nih...

yang udah baca Finding a Little Princes pasti ngerti..

jangan lupa tinggalkan jejak ya..

gomawo

Agustus 17, 2011

Fanfic Boyfriend - Right Way Part 1





mian ne.. fanficnya agak telat keluarnya.. lagi banyak acara di duta.. langsung ajah deh, cekidot...

Title : Right Way
Author : ~SangWon93~
Kategori : Boyfriend
Main Cast : all member Boyfriend *Minwoo hadiiiir* dan pemain pendukung.
Lenght : sequel #part 1
Note : ini fic lanjutan dari fic finding a little princess, enjoy it ^^.


Sangwon POV

“annyeong...” ucap seseorang

“o-oppa..” ucapku tak percaya. Kututup mulutku dengan kedua tangan.

“wae? Apa kau tak suka aku berkunjung ke rumahmu?.. ku dengar.. kau sudah menikah.. apa, apa yeoja kecil itu.. anakmu” kulihat dia agak syok melihat sosok Sangwoo. Tapi itu tidak bertahan lama karena dia mulai menunjukkan wajah tenangnya lagi. Aku pun mencoba untuk menenangkan diri.

“ne..” jawabku singkat

“chagi... siapa yang datang? Eh.. ternyata kau Youngmin hyung.. sedang apa disini?”

“ani.. kau salah orang.. aku, Kim Kwangmin imnida.. kau pasti.. No Minwoo kan..”


-Flash back-

Author POV

“appa, aku mau boneka itu” rengek Sangwoo

“aish.. chagi, appa lelah” balas Minwoo

“appaaaa.....” rengeknya lagi, dan sepertinya yeoja kecil itu bisa meluluhkan hati appanya.

“ne, ne...” balas Minwoo pasrah

“aigooo..kenapa disaat libur seperti ini Sangwon masih harus bekerja sih” batin Minwoo

“ayo appaaaaa...” ajak Sangwoo sambil menarik tangan appanya.

--

Sangwon POV

“Tuan Jung, Kimchi Corp sangat beruntung bisa bekerjasama dengan perusahaan Anda” ucapku sambil menjabat tangan salah seorang kolegaku

“ani.. Nyonya No terlalu merendah, justru saya yang seharusya senang karena perusahaan besar Anda mau bekerjasama dengan perusahaan kecil seperti kami” balasnya.

Drrrtt... drrrtt...

“um, Nyonya No, sepertinya ponsel Anda.....” ucapnya lagi sambil melirik kearah ponselku.

“ah, mian..” ucapku panik.

“ani..lagi pula ini sudah waktunya saya pergi.. maaf telah mengganggu waktu libur Anda” ucapnya lalu pergi meninggalkan ruang kerjaku.

“Minwoo oppa” batinku melihat nama yang tertera pada layar ponselku

“yeobboseyo.....”

“ne.. aku sudah selesai...”

“Sangwoo??”

“ne, sebentar lagi aku pulang”

--

“aku pulang...”

“ummaaaa....” teriak seorang yeoja kecil sambil berlari kearahku.

“eh, Sangwoo. Kenapa belum tidur.. ini kan sudah larut” tanyaku

“aku menunggu umma pulang, habis main sama appa membosankan” jawabnya sambil menggembungkan pipinya.

“membosankan??” tanyaku menyelidik

“ne.. tapi...” jawabnya terputus

“tapi???” tanyaku penasaran

“aku dibelikan ini sama appa ^^” jawab Sangwoo sambil memperlihatkan boneka panda besar kearahku.

“kau sudah pulang?” ucap Minwoo tiba-tiba

“ne... eh, OPPAA...” ucapku setengah berteriak lalu menutup mata Sangwoo dengan tangan kananku

“waeyo?? Waeyo??” teriak Minwoo tak kalah kaget sambil melihat sekeliling.

“aish.. oppa, kenapa kau keluar hanya menggunakan handuk” omelku

“lihat, ada Sangwoo” tambahku.

“mwo??” ucapnya setengah sadar, lalu...

“OMOOOOO, aku lupaaaaa” jawabnya lalu lari kedalam kamar.

“omo?” ucapku tidak percaya.

“aishh, appa payah” sahut Sangwon lalu melepaskan tanganku dari matanya.

“eh.. kenapa Sangwoo berbicara seperti itu?” tanyaku

“habisnya appa.. aku kan masih dalam masa puber” jawabnya

“omo?” ucapku tak percaya lagi.

“ck, anak ini.. benar-benar mirip appanya” batinku.

“yaa.. sekarang sudah hampir jam 10, kau tidur sana” pintaku

“ummaaa...” rengeknya

“andwae.. tidak boleh merengek. Cepat, tidur sana” sahutku

“ne...” jawabnya pasrah kemudian berlalu menuju kamarnya.

“ahhh, Sangwoo. Sebentar lagi dia berumur 5 tahun” batinku

“tidak terasa sudah selama ini... Kwangmin oppa.. bagaimana kabarmu??” tambahku.


Minwoo POV

Ckrreeeekk.....

“apa Sangwoo sudah tidur?” tanyaku ketika Sangwon memasuki kamar

“ne oppa..” jawabnya

“kau terlihat pucat?” tanyaku khawatir

“ani, hanya sedikit kelelahan” jawabnya

“bagaimana tidak lelah. Hari liburpun kau juga harus bekerja. Aigoo.. sepertinya aku kalah sibuk dari istriku yang seorang presdir ini” ucapku agak memanyunkan bibirku.

“a-apa yang oppa katakan.. a-aku kan hanya menjalankan tugas dari Donghyun appa” ucapnya agak panik.

“hahaha, arasseo.. aku hanya bercanda chagi” ucapku lalu memeluknya.

“tapi.. tolong jangan terlalu sibuk, aku takut.. nanti kau jatuh sakit” ucapku lembut, sesekali aku mengelus rambutnya dan memeluknya semakin erat.

“oppa..” ucapnya lirih.

Kulepas pelukanku, kutatap wajahnya. Kudekatkan wajahku pada wajahnya... semakin dekat.. semakin dekat....

“o-oppaa...” ucap Sangwon agak mendorong tubuhku.

“wae?” tanyaku

“a-aku sangat gerah. Aku mau mandi dulu” jawabnya

“lagi..” batinku.

Drrtt.. drrtt..

“yeobboseyo..”

“hyung..”





TBC

bagaimanaaaa????

sedikit ajah dulu.. lagi males publish juga sebenernya..

mian. mian, mian.

Don't Be A Silent Rider

Agustus 09, 2011

Fanfic Boyfriend - Finding a Little Princess Part 8






Title : Finding a Little Princess

Author : SangWon93

Kategori : Boyfriend

Main Cast : all member Boyfriend (kecuali Minwoo) dan pemain tambahan (untuk marga member ,mungkin ada beberapa yang di ubah karena faktor cuaca *halah*)

Genre : family, romance, humor

Lenght : sequel #last part









Di lain tempat...



“yaa, kau, sedang apa disini?” tanya seseorang.



“hanya melihat sekeliling, Kwangmin oppa” jawab Sangwon.



“eh, kau mengenaliku?” Tanya Kwangmin.



“tentu saja” balas Sangwon.



“bagaimana bisa? Semua orang di rumah bahkan masih sering salah menyebut nama kami” jelas Kwangmin.



“itu gampang, karena kau memiliki senyum yang berbeda dengan Youngmin oppa ^^” jawab Sangwon.



Kwangmin terdiam lalu kemudian mendaratkan kecupan hangat di pipi Sangwon.



“eh, untuk apa?” tanya Sangwon.



“untuk ucapan terima kasih karena kau orang pertama yang bisa membedakan kami, atau mungkin orang kedua karena Hyun Min ahjumma juga bisa membedakan kami” jawab Kwangmin.



Apakah Kwangmin masih mencintai Sangwon lebih dari seorang saeng? Entahlah.....



“aku tidak melihat umma, appa, Hyunseong hyun, Jeongmin hyung dan Hyun Min ahjumma... kemana mereka?” tanya Kwangmin.



“apa lagi aku, aku bahkan juga tidak melihat Youngmin oppa juga ==” balas Sangwon.



“Sangwooooon, Kwangmiiiiiiiiiin” teriak Youngmin, dan yang diteriaki hanya menoleh dan melambaikan tangan.



“baiklah, aku sudah melihat Youngmin oppa sekarang” ucap Sangwon.



“haha , kau ini ^^” balas Kwangmin sambil mengacak rambut Sangwon.



“sedang apa kalian?” tanya Youngmin sambil terengah-engah.



“kau tidak lihat, kami sedang duduk” jawab Kwangmin.



“oppa dari mana?” tanya Sangwon dan yang ditanya hanya tersenyum tidak jelas.



“dari ruang rapat ^^” jawab Youngmin.



“sudahlah, abaikan dia” sahut Kwangmin sambil bertopang dagu dan mengalihkan perhatiannya kearah taman.



“yaaa, kau ==” ucap Youngmin.



“wae ==” tanya Kwangmin.



“kau, kau jahat :(” ucap Youngmin sambil merengek seperti anak kecil.



“ya-yaaa, apa-apaan kau, kau ini sudah tua , ingat usiamu hyung ==” balas Kwangmin sedang Sangwon yang melihat itu hanya bisa tertawa melihat tingkah oppa-oppanya. Dan tanpa Sangwon ketahui, Youngmin dan Kwangmin tersenyum senang dari dalam hati mereka karena bisa membuatnya tertawa.



“kau memang pantas, putri” batin Youngmin sambil melirik Sangwon.



Singkat cerita, para tetua yang mempunyai akal busuk itu mendapat hukuman yang pantas atas perbuatan yang mereka lakukan, yakni dikubur hidup-hidup.. berlebihan ==, sudahlah abaikan.



“mwo? Sangwon akan memimpin perusahaan?” tanya Kwangmin kaget.



“eh, apa kau tidak tau?” tanya Donghyun dan Soowon.



“ah, aku lupa.. sewaktu Hyun Min ahjumma menceritakan tentang hal itu, kau sedang mencari Sangwon yang kabur kan” ucap Hyunseong.



“ah, ne, aku ingat itu” sahut Jeongmin.



“tapi kenapa kalian baru memberitauku sekarang ==” ucap Kwangmin kesal.



“aku kan sudah memberitaumu beberapa hari yang lalu” sahut Youngmin



“kapan hyung ==?” tanya Kwangmin.



“itu, sewaktu kau dan Sangwon ada di taman, aku kan bilang kalau aku baru dari ruang rapat :D” jawab Youngmin.



“itu bukan memberitau namanya, pabooo ==” sahut Kwangmin.



“lalu, bagaimana menurutmu?” tanya Hyunseong.



“bagaimana apanya?” tanya Kwangmin.



“apa kau setuju tentang peraturan ini? Sangwon.” Jawab Hyunseong



“tanpa aku harus menjawab, hyung juga pasti sudah tau jawabanku kan....” jawab Kwangmin. “aku akan sangat senang memiliki presdir seperti dia” tambahnya.



“appa?” ucap Hyunseong.



“baiklah, tapi... bagaimana dengan Sangwon sendiri” balas Donghyun.



“dia pasti memilih yang terbaik suamiku” sahut Soowon.



Malamnya di ruang makan......



“Sangwon..” panggil Donghyun.



“ne, appa.” Jawab Sangwon.



“ada yang ingin appa katakan padamu” sahut Donghyun.



“hm, wae?” tanya Sangwon.



“kau adalah presdir di perusahaan appa mulai besok” jawab Donghyun yang kemudian membuat Sangwon tersedak karena mendengar perkataan Donghyun yang begitu mengejutkan baginya.



“mi-minum dulu,” ucap Kwangmin seraya menawarkan air minum pada Sangwon. “kau tidak apa-apa?” tambahnya yang hanya mendapat anggukan kepala dari Sangwon.



“kau ini, pakai basa-basi dulu apa tidak bisa?” omel Soowon.



“itu terlalu bertele-tele ==” balas Donghyun.



“a-aku apa?” tanya Sangwon. “presdir?” tambahnya.



“ne, putriku, kau ditakdirkan menjadi seorang presdir di perusahaan” balas Soowon.



“ta-tapi aku hanya... ani, ani, ani... ini pasti tidak benar kan.. a-aku pasti salah dengar..” ucap Sangwon yang segera pergi meninggalkan ruang makan lalu menuju kamarnya.



“Sangwoooon” teriak Kwangmin tapi dicegah appanya ketika dia hendak mengejar Sangwon.



“biarkan dia sendiri dulu” ucap appanya.



“aku?, seorang presdir? Bagaimana bisa?” batin Sangwon.



Esoknya di taman.....



“kau sudah memikirkannya?” tanya Hyunseong.



“memikirkan apa?” tanya Sangwon.



“ayolah Sangwon” balasnya....



“aku tidak tau harus mengatakan apa oppa, aku hanya seorang yeoja, aku tidak bisa menjadi presdir begitu saja” ucapnya.



“ne, kau bisa” sahut Kwangmin dari belakang.



“katakan ya aku bisa” tambahnya.



“tenanglah Kwangmin, biarkan Sangwon berfikir” ucap Hyunseong.



“aku yakin kau bisa Sangwon” ucap Kwangmin sebelum meninggalkan Sangwon dan Hyunseong, sementara itu,

Donghyun dan Soowon hanya bisa pasrah melihat kejadian itu dibalik jendela kamar mereka.



“tenangkan dirimu” ucap Hyunseong.



“aku benar-benar tidak tau apa yang harus kulakukan oppa” ucap Sangwon lirih.



“kenapa harus aku? Kenapa bukan oppa atau yang lainnya” tambahnya.



“karena orang-orang itu memilihmu” jawab Hyunseong.



“asal kau tau Sangwon, kau adalah satu-satunya yeoja yang ditakdirkan untuk menjadi presdir di perusahaan appa ini” tambahnya.



“aku tidak mengerti, oppa kan namja, kenapa harus yeoja seperti aku” jawab Sangwon.



“kau pikirkan saja dulu,. Perusahaan ini bergantung padamu Sangwon” ucap Hyunseong lalu pergi meninggalkan Sangwon.



“apa aku datang ketempat yang salah? Ini benar-benar pilihan yang sulit” batin Sangwon.



Malamnya di ruang keluarga.........



“kami menunggu jawabanmu Sangwon” ucap Soowon.



“aku tidak bisa” jawab Sangwon.



“baiklah, kalau itu keputusanmu, ak....” belum sempat Donghyun melanjutkan kalimatnya, ada seseorang yang

menyelanya.



“tunggu, . mungkin ini bisa merubah keputusanmu” ucap Hyun Min sambil meletakkan sebuah rekaman suara para tetua, dan setelah rekaman itu selesai..



“mwo?.. membunuh 4 bayi tak berdosa karena keegoisan mereka..” geram Sangwon.



“aku, aku, 19 tahun aku dirawat susah payah untuk bisa menjadi seorang presdir, dia bahkan bukan ummaku... lalu.. apa yang kukatakan tadi.....” ucapnya.



“kapan... kapan aku bisa menjadi presdir” tambahnya dan seketika ruangan itu penuh dengan senyuman dan tangisan bahagia.



“akan ku buktikan bahwa seorang yeoja sepertiku, bisa menjadi presdir yang bisa membangun perusahaan ini.” Batin Sangwon. “aku akan membuat kalian tenang di surga sana eonni-eonniku” tambahnya.



---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



“DENGAN INI, KIM SANGWON RESMI MENJABAT SEBAGAI PRESDIR KIMCHI CORP” ucap salah seorang tetua yang tidak menentang peraturan leluhur.



.....................



Dan setelah beberapa bulan Sangwon menjadi presdir, ternyata benar, perusahaan berkembang pesat, banyak kolega-kolega baru yang menjalin kerjasama dengan perusahaan yang Sangwon kelola. Entah apa saja yang telah dilakukan Sangwon, tapi takdir tetaplah takdir.



Beberapa bulan kemudaian, oppa tertuanya Hyunseong, menikah dengan yeoja dari kota tetangga yang bernama Shin Hye Kyo. Kemudian disusul dengan oppa keduanya Jeongmin yang menikah dengan putri direktur perusahaan terkenal bernama Yoon Ji Hyun.



Bagaimana dengan Youngmin dan Kwangmin?. Youngmin saat ini sedang dekat dengan yeoja biasa yang bernama Han Eun Rim. Yeoja biasa? Apa itu masalah? tidak. Keluarga Kim tidak melarang itu, karena mereka tidak memandang derajat, baik orang terkenal atau tidak, itu sama saja.



Lalu... Kwangmin. Bagaimana dengan dia? Sepertinya dia enggan mencari yeoja lain, karena yeoja yang dicintainya sudah ada di dekatnya. Sayangnya..... itu tidak akan mungkin terjadi... biarkanlah.



Sedangkan presdir baru kita sendiri... yeoja yang satu ini benar-benar memikirkan tentang kelangsungan perusahaannya sampai-sampai dia tidak ada waktu untuk mencari seorang kekasih.



Apakah benar itu sebabnya? aigoo, ayolah... yeoja ini masih sangat amat mencintai seseorang namja yang dia selamatkan sewaktu namja itu sekarat.



Lebih baik dia hidup melajang selamanya dari pada harus melupakan namja yang dicintainya, pikirnya.



Baiklah.. inilah akhir dari kisah ini, sebagian happy ending, dan sebagian lagi menggantung. Biarkanlah itu menjadi sejarah yang dapat dikenang bagi Kim sang Won dan Kim Kwangmin.









FIN



eottohge?????

akhirnya tamat juga, tapi ngapa gantung gini ya?? hmm... aku bikin Finding a Little Princess yang season 2 gimana??


kasih responnya yaaaaaa......



jangan lupa tinggalkan jejak ...



gomawo..

[NEWS] Produser NSG Star Meminta Maaf Tuduh SuJu Plagiat

(News) Produser NSG Star Minta Maaf Tuduh SuJu Plagiat

nih, aku baru dapet dari salah satu forum perkumpulan anak-anak Elf se INDONESIA di jejaring facebook..

Jakarta - Lewat Twitter, produser boyband NSG Star menuduh Super Junior (SuJu) memplagiat lagu mereka. Tak lama kemudian lewat situs jejaring sosial yang sama ia minta maaf.

“Dengan berbesar hati gue akuin bahwa gue salah, emang gue keburu nafsu waktu liat dan denger lagu SUJU-Superman,” tulisnya lewat akun @nsgmusic, Selasa (9/8/2011).
............
Sebelumnya komentar sang produser tentang SuJu yang menjiplak lagu tersebut memunculkan kemarahan para ELF (sebutan bagi pecinta SuJu). Ia mengklaim SuJu telah mencontek lagu NSG Star yang bertajuk ‘We Are Superstar’. Lagu ‘Superman’ milik SuJu dianggapnya sama dengan lagu mereka.

Dengan lantang ia pun membalas komentar para ELF. Akhirnya “perang” Tweet pun terus berlanjut hingga sekarang.

“sekali lagi kami meminta maaf yah, atas produser kami @nsgmusic, mungkin dia sedang khilaf,” tulis @nsgstarmusic, akun Twitter personel NSG Star

terbukti kan siapa yang salah..

Lagu Super Junior Plagiat NSG Star?





MUNGKINKAH single milik Super Junior menyontek single boyband Indonesia?

Bulan Agustus ini Super Junior kembali merilis album ke-5 “Mr. Simple”.

Boyband yang disebut-sebut sebagai pemicu demam K-Pop ini mulai aktif tampil di berbagai stasiun TV Korea.

Sebelum membawakan lagu “Mr. Simple”, Leeteuk dkk juga membawakan lagu berjudul “Super Man”.

Nah, kemarin (8/8), produser boyband NSG Star menulis pernyataan yang cukup mengejutkan di akun Twitternya (@nsgmusic).

“LAGUNYA SUPER JUNIOR – SUPERMAN PLAGIAT LAGUNYA NSG STAR – WE ARE SUPERSTAR”.

Kontan ini hal ini menuai protes ELF Indonesia, tidak terima Super Junior dituduh menjiplak.

Kami mencoba mendengarkan dan membandingkan 2 lagu ini. Pada bagian intro terdengar mirip. Namun selebihnya, tak terdengar kesamaan kecuali keduanya mengusung aliran R & B berirama upbeat.

Dari penelusuran kami di Youtube, lagu “We Are Superstar”-nya NSG Star sudah diunggah sejak April 2011. Sementara “Super Man” baru dibawakan pada Agustus 2011.

Memang, Super Junior pernah membawakan lagu berjudul “Super Man” dalam konser “Super Show 2” yang berlangsung tahun 2009-2010 lalu, tapi lagu ini berbeda dengan “Super Man” yang dibawakan Super Junior ketika perform dalam rangka promo album “Mr. Simple”.

cr : Tabloid Bintang Online

Agustus 08, 2011

Fanfic Boyfriend - Finding a Little Princess Part 7





Title : Finding a Little Princess

Author : SangWon93

Kategori : Boyfriend

Main Cast : all member Boyfriend (kecuali Minwoo) dan pemain tambahan (untuk marga member ,mungkin ada beberapa yang di ubah karena faktor cuaca *halah*)

Genre : family, romance, humor

Lenght : sequel #part 7







“wolcome home” ucap Hyunseong ketika mereka berada di gapura yang bertuliskan ‘Welcome To Seoul’



“aku pulang ^^” balas Sangwon sambil tersenyum simpul.



Tapi baru beberapa langkah mereka memasuki gapura besar itu, tiba-tiba..



“kyaaaaaaaaaaaa ... Hyunseong oppaaaaa, Jeongmin oppaaaaa, Youngmin oppaaaaa, Kwangmin oppaaaaa:D” teriak yeoja-yeoja yang ada di sana.



“ne, hai ^^” balas Jeongmin pada mereka.



“kyaaaaaaaaaaaaaaa, dia tersenyum padakuuuuuuuuuu, Jeongmin oppa menyapakuuuuuuuuuuuuuuuu, dia membalas sapaankuuuuuuuuuuuuuu” teriak salah satu yeoja yang berambut ikal sebahu lalu “gubraaaak” yeoja tersebut pingsan.



“mwo!! a-apa-apaan ini ==?” batin Sangwon.



Hyun Min hanya bisa tersenyum melihat keadaan tersebut.



“masih seperti 19 tahun lalu, bahkan sekarang mulai bertambah ^^” batin Hyun Min.



“oppa, ternyata kalian terkenal juga ya” ucap Sangwon setelah mereka meninggalkan kerumunan para yoeja.



“tentu saja, kami namja-namja idaman di kota ini” jawab Jeongmin.



“huh, untung saja aku ini saeng kalian, jika tidak,... pasti aku sudah mati di bunuh yeoja-yeoja itu ==” lanjut Sangwon.



“haha, kau benar-benar menggemaskan Sangwon” sahut Youngmin yang langsung memeluk Sangwon dari samping.



“yaaa, hentikan itu, jangan melakukan itu di tempat umum” ucap Kwangmin kesal.



“biarkan saja, lagi pula... dia memang menggemaskan ^.^, kalau saja kau bukan maknaeku, pasti sudah kunikahi” balas Youngmin.



“haha, kau benar Youngmin, aku pun juga akan menikahinya kalau saja yoeja cantik ini bukan maknaeku” sahut Jeongmin sambil mencubit kedua pipi Sangwon lalu mengecup pipi kanannya. Wajah Sangwon langsung bersemu merah ketika itu.



“yaaaaaaaaaaaa............hyuuung.. apa yang kau lakukaaaaaaaaaaaan” geram Kwangmin yang hanya mendapat gelak tawa dari hyung-hyungnya.



“hentikan, jangan menggoda Sangwon lagi” sela Hyunseong menengahi.



........................................................



“nah, kita sudah sampai” ucap Hyunseong dan....... tereeeeeeeeeeeeeeng.



“waaaaaaaaaaaaaaaaaah, ru-rumah ini megah sekali” ucap Sangwon.



“hm, inilah rumahmu ^^” balas Jeongmin.



“ayo... masuklah, mereka pasti menunggu kita” sahut Youngmin.



Keempat namja itu berjalan mendahului Sangwon lalu disusul Hyun Min, tapi Sangwon hanya diam membisu.



“eh, Sangwon, wae?” tanya Hyun Min ketika menyadari sangwon hanya diam di tempat, seketika keempat namja yang berada di depannya segera berhenti.



“a-aku, aku gugup dan,... takut” jawab Sangwon.



“chagi” batin Hyun Min.



“kenapa kau harus takut, kau salah satu bagian dari keluarga Kim sekarang” ucap Kwangmin.



“mari masuk,.... tuan putri ^^” sambung Hyunseong, Jeongmin, Youngmin, dan Kwangmin sambil mengulurkan tangan kanan mereka untuk menyambut yeoja cantik itu.



“aku harus menyambut tangan siapa ==” ucap Sangwon bingung.



“hahaha, kau ini” balas Jeongmin.



Lalu masuklah mereka dan segera disambut oleh pelayan-pelayan yang sudah menunggu mereka, dan sudah bisa ditebak, Sangwon tertegun lagi melihat betapa mewahnya isi rumah itu.



“selamat datang tuan muda” ucap para pelayan.



“hn, dimana appa dan umma?” tanya Hyunseong.



“beliau ada di kamar, tuan muda” jawab seorang pelayan.



“panggilkan mereka” pinta Hyunseong. “dan bilang bahwa kami sudah pulang” tambahnya.



“ne,tuan muda” jawab pelayan itu.



Tok, tok, tok, “tuan besar.. boleh saya masuk” ucap seorang pelayan.



“ne, masuklah” jawab Donghyun.



Ckreeeeeeeeeeek......



“wae?” tanya Donghyun malas, sedang Soowon, dia hanya duduk termenung didekat jendela sambil melihat keluar tanpa memperdulikan pelayan yang masuk.



“tuan muda sudah datang” ucap pelayan itu.



“mwo? Benarkah... istriku...” teriak Donghyun memanggil istrinya yang sudah dalam posisi berdiri dan menghampiri suaminya.



“tuan muda menunggu Anda dan Nyonya besar di bawah” lanjut pelayan itu. Tanpa pikir panjang sepasang suami istri yang sudah mulai menua ini segera menuruni anak tangga untuk mencari sosok yang mereka cari.



“putra-putraku....” teriak Soowon seraya menghampiri dan memeluk mereka.



“Kwangmin... gwenchanaeyo?” tambahnya.



“em, umma, sebetulnya..,... aku ini Youngmin ==” ucap Youngmin.



“ah, bodohnya aku, kenapa aku tidak mengenali putraku sendiri” ucap Soowon.



“Kwangmin, gwenchanaeyo?” tanya Soowon lagi.



“hehe,ne, seperti yang umma lihat, aku sehat” jawab Kwangmin.



“mian, jeongmal mianhae” ucap Donghyun menengahi.



“sudahlah appa, justru dengan aku kabur,akhirnya aku bisa bertemu dengannya” sahut Kwangmin.



“bertemu denganya?” tanya Donghyun bingung.



“umma, appa... apa kalian tidak merindukan dia?” tanya jeongmin sambil mendorong pundak Sangwon kearah Donghyun dan Soowon.





Donghyun dan Soowon hanya terdiam melihat sosok yeoja imut itu dan kemudian Soowon menghampirinya karena dia melihat hal yang tidak asing baginya.



“tahi lalat ini?” ucapnya sambil memegang wajah Sangwon dengan tangan halusnya.



“kau,... Sangwon putriku?” tambahnya dan mengalirlah air mata dari mata indah Soowon.



“kau masih hidup?” ucapnya lagi lalu segera memeluk erat tubuh mungil Sangwon.



Donghyun yang melihat itu langsung menghampiri dan ikut memeluk Sangwon dari arah samping.



“kau masih hidup putriku?” ucap Donghyun sesudahnya. “terkutuklah kalian wahai para tetua keparat” geramnya.



“tuan besar, nyonya besar” ucap Hyun Min.



“kau, Hyun Min?” balas Donghyun.



“ne, tuan” sahutnya.



“Hyun Min.....” ucap Soowon yang segera berlari kearah Hyun Min dan langsung memeluknya. “aku sangat merindukanmu” tambahnya.



“nyonya...” ucap Hyun Min.



“hm, appa, mengenai masalah para tetua, sebenarnya aku tau sesuatu tentang mereka” ucap Hyunseong.



“maksudmu?” tanya Donghyun heran.



“sebaiknya jangan dibicarakan disini tuan muda” pinta Hyun Min.



-------------------------------------------------



“apa kau merasa terganggu?” tanya Hyunseong.



“ne, awalnya. Tapi sekarang, aku merasakan hal sebaliknya. Kalian adalah keluargaku sekarang” jawab Sangwon.



“^^, cepatlah masuk, diluar sini dingin” pinta Hyunseong yang segera pergi meninggalkan Sangwon sendirian dikamarnya.



Sangwon hanya berdiri di balkon kamarnya dan memandang punggung Hyunseong yang kemudian hilang dibalik pintu kamarnya.



Esoknya.............



“BENAR-BENAR KEPARAT PARA TETUA ITU” bentak Donghyun.



“tenanglah suamiku” sahut Soowon.



“Hyun Min, apa benar kau mendengar semua itu sendiri?” tambah Soowon.



“ne,nyonya. Sewaktu nyonya mengandung nona muda Sangwon, saat itu saya sedang bersih-bersih seperti biasa, dan secara tidak sengaja saya mendengar para tetua berbicara seperti itu” jelas Hyun Min.



“appa.. apa yang harus kita lakukan?” tanya Hyunseong.



“ne, appa, masalahnya kita tidak punya bukti untuk menggencet mereka” tambah Jeongmin.



“ada” sahut Hyun Min.



“je-jeongmal?” tanya Soowon.



“ne” jawab Hyun Min sambil mengeluarkan sebuah alat perekam suara yang sudah terlihat berkarat lalu memutar perekam itu dan terdengar percakapan para tetua.



“kita tidak perlu membunuhnya, cukup diasingkan saja, itu sudah membuat kita selamat” ucap tetua satu.



“lalu bagaimana kalau Donghyun mencari mereka setelah 17 tahun?” tanya tetua lainnya.



“pabo.. pakai otakmu... bilang saja kalau mereka mati karena kecelakaan atau apa” jawab tetua yang lain.



“aku tidak akan membiarkan perusahaan dipimpin oleh seorang yeoja” tambahnya.



“leluhur kita memang benar-benar bodoh, peraturan apa itu ‘jika keluarga Kim melahirkan seorang bayi perempuan, maka bayi tersebut akan menjadi pewaris tunggal perusahaan setelah berumur 17 tahun’.. apa jadinya perusahaan ini jika dipimpin oleh seorang anak ingusan” ucap tetua yang pertama.



“haha, kita memang hebat, sudah 4 bayi perempuan Kim yang kita bunuh selama generasi ke generasi” sahut tetua yang memakai kacamata.



“ne, dan aku tidak mau buang tenaga untuk membunuh bayi lagi, lebih baik kita pakai cara yang itu saja” balas tetua yang lainnya dan seketika rekaman suara itu berhenti.



“ini bisa membantu kita di pengadilan” ucap Hyunseong.



“benar” balas Soowon.



“lalu, bagaimana dengan Sangwon? Apa dia tau tentang hal ini?” tanya Donghyun.



“belum appa, kami takut dia shock” sahut Youngmin.



“tapi cepat atau lambat dia pasti akan tau akan semua ini” balas Soowon. “putriku...” tambahnya.



Di lain tempat...



“yaa, kau, sedang apa disini?” tanya seseorang.









TBC



seperti biasa..



jangan lupa tinggalkan jejak ya..



gomawo

Fanfic Boyfriend - Finding a Little Princess Part 6



T.T gara-gara modem lemot jadi ga publish apa-apa..
ya sudah, enjoy it..



Title : Finding a Little Princess

Author : Admin Choi Sang Won

Kategori : Boyfriend

Main Cast : all member Boyfriend (kecuali Minwoo) dan pemain tambahan (untuk marga member ,mungkin ada beberapa yang di ubah karena faktor cuaca *halah*)

Genre : family, romance, humor

Lenght : sequel #part 6









Ckreeeek.....



“Sangwon” ucap Youngmin.



“Kwa-kwangmin oppa.... “ kata Sangwon. “kau ada dua?” tambahnya.



“haha, kau lucu sekali” kata Youngmin kemudian memeluk Sangwon. “kami ini kembar ^^.. Youngmin imnida” tambahnya sambil melepaskan pelukannya.



“wah, kau menggemaskan sekali, benar-benar mirip umma ^^” sahut Jeongmin yang lalu mencubit pipi Sangwon.



“benar kata umma, kau menjadi yeoja yang cantik ^^” ucap Hyunseong dan yang di bicarakan hanya diam saja, lalu Kwangmin... hanya diam dengan wajah cemberut, sepertinya dia cemburu melihat perlakuan hyung-hyungnya kepada Sangwon yang dia rasa berlebihan.



“Hyunseong imnida, oppa tertuamu, yang mecubit pipimu Jeongmin, oppa keduamu” tambah Hyunseong.



“aku punya 4 kakak?” ucap Sangwon. “apa tidak kurang banyak ==?” tambahnya dalam hati.



“lalu, Hyun Min ahjumma itu siapa?” tanya Sangwon.



“itu saya nona muda” jawab Hyun Ah a.k.a Hyun Min. “saya mengganti nama saya atas perintah para tetua” tambahnya.



“umma” ucap Sangwon lirih.



“ani, kenapa nona masih memanggilku umma? Saya hanya pembantu di keluarga Kim nona muda ^^” sahut Hyun Min kemudian sangwon menghampirinya dan memeluknya.



“Jangan panggil aku nona, ku mohon” ucap Sangwon.



“tapi nona” jawab Hyun Min.



“diam” sahut sangwon tanpa melepaskan pelukannya.



“hm, kapan kita pulang ke rumah?” tanya Youngmin.



“entahlah, terserah pada Sangwon” jawab Hyunseong.



“eh, em.. bagaimana ya” ucap Sangwon sambil melepaskan pelukannya.



“menginaplah dulu di sini, besok pagi baru kita berangkat” sahut Hyun Min.



“IDE BAGUS” teriak Jeongmin dan Youngmin.



Malamnya, Sangwon pertama kali makan malam bersama oppa-oppanya, terasa aneh baginya. Tapi dia harus membiasakan hal ini. Karena untuk hari-hari kedepan, hal seperti ini akan rutin dia lakukan.



“waaah, sudah lama tidak memakan masakan buatan Hyun Min ahjumma, ini enak sekali” ucap Jeongmin.



“benar, sangat lezat” sahut Hyunseong.



“eh, kalian berdua masih bisa ingat? Itu kan 10 tahun yang lalu ==” ucap Youngmin.



“pelan-pelan makannya ^^” ucap Sangwon.



“eh, neee ^^” sahut Hyunseong, jeongmin dan Youngmin.



“cih... “ ucap Kwangmin dalam hati.



Apa dia masih cemburu? Lupakan saja. Malam sudah semakin larut. Anak-anak keluarga Kim tertidur pulas di kamar yang telah di sediakan. Kali ini Sangwon tidur dengan mantan ummanya, tapi di tengah malam, dia terjaga dari tidurnya. Karena tidak bisa tidur, akhirnya dia memutuskan pergi ke balkon.



“aigoo, dingin sekali ==” ucap Sangwon.



“belum tidur?” tanya Hyunseong.



“eh, aku terbangun.. kau sendiri?” tanya Sangwon.



“aku tidak bisa tidur” jawab Hyunseong. “disini dingin, pakai selimut ini” tambahnya sambil memakaikan selimutnya pada Sangwon.



“kau hangat sekali” ucap Sangwon.



“ne ^^, aku berusaha untuk menjadi kakak yang baik untuk kalian semua. Itu janjiku pada appa dan umma kita” sahutnya.



“boleh aku menanyakan sesuatu?” tanya Sangwon.



“ne” jawab Hyunseong.



“seperti apa appa dan umma?” tanya Sangwon.



“sudah kuduga kau akan menanyakan itu ^^, appa itu.. orang yang hangat, dia baik, suka menolong orang dan juga disiplin, namanya Donghyun. Dia tampan, sama seperti aku ^^ hehe. Dan dia orang pertama yang menentang kepergianmu” jawab Hyunseong sambil menengok ke arah Sangwon.



“aku tau itu, lalu... bagaimana dengan umma? Dia tidak jahat kan? Aku tidak mau pulang kalau dia jahat ==” tanya Sangwon lagi.



“haha, kau ini” ucap Hyunseong sambil mengacak-acak rambut Sangwon. “umma itu mirip kau” tambahnya.



“jeongmal?” tanya Sangwon penasaran.



“hm ^^, dia cantik seperti kau, sifatnya pun sama seperti yeoja manis yang ada di sampingku ini ^^” jawabnya menggoda.



“ah,.. kenapa oppa menggodaku >.



“haha, ...... dia sangat merindukanmu” ucap Hyunseong dengan menatap Sangwon dalam-dalam.



“ani, tapi dia merindukan kita semua” balas Sangwon.



“ne, kau benar.. senang bisa menemukanmu, dan aku harap, kami tidak akan kehilanganmu lagi” sambung Hyunseong.



Sebenarnya yang terjaga pada malam itu bukan hanya mereka berdua, tapi ada satu orang lagi yang sedari tadi bahkan tidak tidur dan sedari tadi juga mendengarkan percakapan hyung dan saengnya, tapi keberadaanya tidak di ketahui oleh Hyunseong dan Sangwon, karena dia berada di atas atap, dia adalah..... Kwangmin.



“aku cemburu pada orang-orang yang salah” batin Kwangmin yang kemudian tersenyum simpul.



*******



“apa kalian siap?” tanya Hyunseong.



“neeee” jawab Jeongmin, Youngmin, Kwangmin, Sangwon dan Hyun Min.



“baiklah, ayo!!” tambah Hyunseong.



Mereka mulai menyusuri kembali jalan-jalan yang pernah mereka lewati sebelumnya, satu demi satu tempat mereka singgahi , sungai dan bukit, jurang yang terjal dan... lupakanlah, terlalu berlebihan ==.



Beberapa hari kemudian, sampailah mereka pada tempat yang disebut Seoul yakni kampung halaman mereka.



“wolcome home” ucap Hyunseong ketika mereka berada di gapura yang bertuliskan ‘Welcome To Seoul’



“aku pulang ^^” balas Sangwon sambil tersenyum simpul.



Tapi baru beberapa langkah mereka memasuki gapura besar itu, tiba-tiba..









TBC



tiba" apa?? bisa menebak??



jangan lupa tinggalkan jejak ^^.