Agustus 01, 2011

Fanfic Super Junior - Diary





Title : Diary
Author : SangWon93
Kategori : Super Junior
Main Cast : Cho Kyuhyun, Cho Ara, Choi Siwon
Lenght : One Shoot
Note : italic > Diary
Normal > real


“apa kau ingat sewaktu kita dipisahkan?”

Ckreek..

“kita sudah resmi bercerai, kita juga sudah sepakat kalau Kyuhyun ikut bersamaku. Terimakasih telah menjaga kami selama ini, kau suami yang baik. Mulai sekarang, jaga dirimu dan Ara baik-baik”

“umma.. umma akan sering-sering kemari kan..”

“ne, pasti umma akan sering kemari, jaga appamu ya chagi..”

“Kyu, ayo.. kita pergi”

“entahlah, tapi aku tidak begitu ingat. Kalau tidak salah aku baru berumur 3 tahun. Lupakan saja masa lalu itu.. Tapi.. aku senang karena akhirnya hari itu tiba juga, bagaimana denganmu”


Bruukk..

“yaaa, kalau jalan pake mata, jangan Cuma pake kaki....” omel seseorang, yang kudapati adalah seorang yeoja, yeoja yang sangat cantik.

“mianhae..”

“kau, siapa kau.. aku tidak pernah melihatmu” tanya yeoja itu.

“aku murid baru disini. Cho Kyuhyun imnida”

“MWO?? CHO KYUHYUN KATAMU”

“ironis,.. teriakanmu sampai membuat telingaku berdengung. lalu kau mengajakku pulang, ya.. pulang”

“noona.. masa aku harus satu apartement denganmu sih”

“wae? Kau tidak mau.. sudahlah Kyu, kita kan saudara.. lagi pula umma juga memintaku untuk menjagamu. Jadi lebih baik kau disini saja”

“lalu, appa.. bagaimana kabarnya? Kenapa kau tinggal di apartement?” tanyaku

“lupakan dia” jawabnya

“eh, wae?”

“kau menyembunyikan sesuatu. Apa yang terjadi dengan appa? Kau terlihat kesal saat aku menanyakan itu”

“yaa.. aku minta uang..” ucapku sambil menadahkan tangan

“lagi?? Yaa, kau ini boros sekali.. bukankah kemarin kau sudah ku kasih uang”

“kemarin? Hehe, sudah habis kubelikan kaset game” jawabku tanpa dosa

“araaa..” panggil seseorang

“eh, siapa ini.. tampan sekali..” ucapnya kemudian.

“dia saengku”

“mwo? Yang benar.....”

“ne, Cho Kyuhyun imnida”

“lihatlah pesonaku, sepertinya temanmu naksir padaku, haha. Tapi aku kesal padamu karena tidak jadi memberiku uang”

“Kyu.. apa kau masih marah?”

“Kyu.. apa kau sudah tidur”

“sudah”

“Kyu.. aku, merindukan umma”

“umma, juga merindukanmu kok”

“aku, aku rindu sama appa.. aku...”

“DIAM, JANGAN BICARAKAN DIA”

“eh, wae?”

“sudahlah, tidur sana”

“lagi-lagi kau menghindar saat aku membicarakan tentang appa. Waeyo? Apa yang sebenarnya terjadi. Dan ketika itu, pertanyaan yang mengganjal di benakku akhirnya terjawab”


“kau, kau bukan anakku.. siapa kau ini”

“appa.. ini aku, Kyuhyun, anak appa”

“Kyuhyun? Aku tidak ingat”

“sayang, siapa yang datang?”

“eh, siapa namja ini”

“bukan siapa-siapa istriku, aku tidak kenal dia”

“mwo? Tidak mengenalku katamu? Selama 15 tahun aku menunggu untuk bertemu denganmu. Kau bilang tidak mengenalku?”

“YAA.. SUDAH KUBILANG AKU TIDAK MENGENALMU.. APA KAU TULI.. PERGI SANA”

--

“akhirnya aku tau”

“tau apa Kyu?”

“appa”

“mwo? Apa maksudmu?”

“aku menemuinya”

“KYU...”

Plaaak..

“Kyuhyun.. sudah kubilang jangan menemuinya”

“aku, aku merindukannya, aku benar-benar merindukannya”

“KAU TIDAK BOLEH MERINDUKAN ORANG BRENGSEK SEPERTI DIA KYUUU”

“noona”

“dia.. dia membuangku gara-gara wanita yang dinikahinya itu tidak mau punya anak tiri. Dia, tidak akan pernah kumaafkan”

“ternyata selama ini hidupmu menderita, dasar bodoh. Sudah tau begitu kenapa kau tidak pergi mencari kami”

“noona... aku pulang...”

“noona...”

“apa tidak ada orang?” batinku

“noona... noo.. eh”

“dia, tertidur”

“dasar, bisa-bisanya dia tertidur di kursi”

“aish.. aigoo, berat juga ternyata..”

Deg...

“Cho, Cho Ara.. ternyata, kau benar-benar cantik”

“benar, kau memang cantik. Entah kenapa.. aku begitu.. mengagumi kecantikanmu”


“noonaaa....” rengekku

“mwona? Minta uang lagi?” ucapmu, aku hanya mengangguk.

“aishh.. baiklah, baiklah... eh, mana dompetku..”

“wae? Dompetmu hilang.. ga ati-ati sih..”

“ish.. kau ini jangan menasehatiku disaat seperti ini, paling tidak bantulah mencari...” omelmu, tiba-tiba seseorang datang

“annyeong..”

“eh, annyeong”

“apa ini milikmu?” ucanya lagi

“ini.. ah.. ne, ini dompetku.. kau yang menemukannya... untunglah.. hidupku selama sebulan bergantung pada dompet ini.. terimakasih Tuhan...”

“ah, Choi Siwon imnida” namja itu memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan padamu, tapi sebelum kau meraihnya..

“Cho Kyuhyun imnida” aku meraihnya duluan, hahaha

“mianhae.. noonaku ini memang ceroboh, gomapseumnida sudah menemukan dompet noonaku” ucapku kemudian

“ah, cheonmanaeyo” balasnya kemudian pergi

“wae?” tanyaku pada Ara karena sedari tadi dia melihatku. dia masih diam dan menatapku tajam, seperti mengatakan akan-ku-bunuh-kau-Kyuuuu.

“namja itu mengajakku berkenalan, apa tidak boleh.. lagi pula.. dia terlalu tampan buatmu.. hahaha”

“mwo? Kyuuuuuuu.... tamat riwayatmuuuuu....”

“entah kenapa aku melakukannya, aku takut kehilanganmu. Ada apa denganku?”


Drrtt.. drrtt..

“yeobboseyo”

“ah, Siwon-ssi.. ne, aku di rumah, mau main kesini? Baiklah”

Ting-tong....

“kau sudah datang...”

“eh, wae? Kau senang sekali melihatku pulang”

“Kyuuuu... ternyata kau” teriakmu

“yaa, bisa tidak kalau tidak teriak. Lama-lama aku benar-benar tuli”

“memangnya mau ada tamu?” tanyaku

“annyeong..”

“kau datang.....”

“SIWON HYUNG??”

“apa kalian ada hubungan serius? Hyung sering sekali main ke apartement, berkali-kali juga aku menggangggu kalian. Noona, apa kau menyukai hyung? Noona, apa kau tau perasaanku? Sepertinya aku, menyukaimu”

“apa kau menyukai noonaku, hyung”

“kau, Kyuhyun-ssi”

“ne,.. apa kau tidak akan menyakiti kakakku?”

“kau ini bicara apa?”

“jawablah”

“benar, aku menyukainya.. memangnya kenapa?”

“baguslah kalau begitu”

“yaa,..”

--

“aku memang menyukaimu, tapi kau kakakku, aku juga tidak akan bisa menjagamu dengan keadaanku saat ini, noona.. jeongmal mianhaeyo, mungkin sebentar lagi, sudah saatnya aku meninggalkanmu”

“aku sakit, ada sesuatu di jantungku yang membuat aku sakit. Betapa bodohnya aku karena menyukai kakakku sendiri, tapi.. biarkanlah aku menyukainya, karena waktuku tidak lama lagi”

“Kyuuu....”

“akh, kepalaku”

“Kyu.. akhirnya kau bangun juga..”

“noona.. kenapa menangis? Ini, dimana?”

“rumah sakit, tadi kau pingsan”

“aku? Pingsan? Cuma pingsan kenapa dibawa ke rumah sakit, ck.. kita kan harus menghemat...”

“pabo...” teriakmu

“kenapa kau menyembunyikan semua ini. apa umma juga tidak tau?”

“jantungmu lemah Kyu, dokter bilang ini sudah parah. Dokter bilang selama setahun ini kau sering cek up. Dokter bilang kau juga harus memberitau keluargamu. TAPI APA....”

“akhirnya kau tau. Tentang penyakitku. Penyakit, yang akhirnya memisahkan kita”

“yeobboseyo, Kyu kau dimana..”

“sebentar lagi aku sampai kok..”

“cepatlah pulang, aku menunggumu di perempatan jalan dekat apartement..”

“yaa.. noona..” seruku sambil melambai ke arahmu. Tanpa kusadari ada truk melaju cepat kearahku.

“KYUUUUUUUUUU... AWAAAAAAASSSSSS”

Brrrruuuuaaaaaaakk........

“akhirnya waktuku tiba, selamat tinggal, eonni. Semua yang kulihat berwarna putih, hanya putih. Lalu samar-samar aku melihat sosok seseorang, aku tidak bisa melihat jelas wajah orang itu, hanya suaranya, yang mengucapkan sesuatu, yang dapat kudengar dengan jelas. ‘Kyu, tetaplah hidup. Aku, akan selalu di sampingmu’.....”

Di pemakaman.

“dia akan tenang di alam sana” ucap Siwon

“ne, kau benar.. noona. Selamat jalan.. jantungmu, akan selalu berada dalam tubuhku, saranghaeyo”



FIN



Ara : yaa, author bodoh, kenapa jadi aku yang mati.

Author : kan ceritanya eonni nyelametin Kyuppa pas mau di tabrak truk, naaah, eonnilah yang akhirnya kena seruduk truk, fufufu. Berhubung eonni keadaanya kritis dan hampir ‘is dead’,eonni minta ke dokter biar jantung eonni di transfer ke Kyuppa, soalnya Kyuppa juga di ambang kematian. Aku juga mana tega ngebiarin Kyuppaku tercinta mati, iya kan oppa *colek” dagunya Kyu*


Kyu : ne, kau benar chagi.. noona... selamat jalan, semoga tenang di alam sana *melambai”kan sapu tangan*

Ara : yaaaa... adik durhaka kaaaauuuuu......




Eotteohge?? Gajeboanget... mian ya Ara eonni, bukan maksud hati ngebuat eonni tewas..
*dalam hati* lebih baik eonni yang tewas dari pada Kyuppa tersayang hohoho..

Ara : yaa, aku dengar itu..

Author : eh, aku kan dah ngomong dalam hati tadi.

Ara : yaa, pabo. Aku kan sudah mati.. aku akan menghantuimu terus sekarang... hihihihihi.. aku mana ridho punya adik ipar macam kau...

Nyaaaaaaaa..... kabuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuurrrr.....

Jangan lupa tinggalkan jejak ya..

Kyu : DON’T BE A SILENT RIDER. ARASSEO...

Author : noh, noh.. kyunya marah noh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar