Agustus 08, 2011

Fanfic Boyfriend - Finding a Little Princess Part 7





Title : Finding a Little Princess

Author : SangWon93

Kategori : Boyfriend

Main Cast : all member Boyfriend (kecuali Minwoo) dan pemain tambahan (untuk marga member ,mungkin ada beberapa yang di ubah karena faktor cuaca *halah*)

Genre : family, romance, humor

Lenght : sequel #part 7







“wolcome home” ucap Hyunseong ketika mereka berada di gapura yang bertuliskan ‘Welcome To Seoul’



“aku pulang ^^” balas Sangwon sambil tersenyum simpul.



Tapi baru beberapa langkah mereka memasuki gapura besar itu, tiba-tiba..



“kyaaaaaaaaaaaa ... Hyunseong oppaaaaa, Jeongmin oppaaaaa, Youngmin oppaaaaa, Kwangmin oppaaaaa:D” teriak yeoja-yeoja yang ada di sana.



“ne, hai ^^” balas Jeongmin pada mereka.



“kyaaaaaaaaaaaaaaa, dia tersenyum padakuuuuuuuuuu, Jeongmin oppa menyapakuuuuuuuuuuuuuuuu, dia membalas sapaankuuuuuuuuuuuuuu” teriak salah satu yeoja yang berambut ikal sebahu lalu “gubraaaak” yeoja tersebut pingsan.



“mwo!! a-apa-apaan ini ==?” batin Sangwon.



Hyun Min hanya bisa tersenyum melihat keadaan tersebut.



“masih seperti 19 tahun lalu, bahkan sekarang mulai bertambah ^^” batin Hyun Min.



“oppa, ternyata kalian terkenal juga ya” ucap Sangwon setelah mereka meninggalkan kerumunan para yoeja.



“tentu saja, kami namja-namja idaman di kota ini” jawab Jeongmin.



“huh, untung saja aku ini saeng kalian, jika tidak,... pasti aku sudah mati di bunuh yeoja-yeoja itu ==” lanjut Sangwon.



“haha, kau benar-benar menggemaskan Sangwon” sahut Youngmin yang langsung memeluk Sangwon dari samping.



“yaaa, hentikan itu, jangan melakukan itu di tempat umum” ucap Kwangmin kesal.



“biarkan saja, lagi pula... dia memang menggemaskan ^.^, kalau saja kau bukan maknaeku, pasti sudah kunikahi” balas Youngmin.



“haha, kau benar Youngmin, aku pun juga akan menikahinya kalau saja yoeja cantik ini bukan maknaeku” sahut Jeongmin sambil mencubit kedua pipi Sangwon lalu mengecup pipi kanannya. Wajah Sangwon langsung bersemu merah ketika itu.



“yaaaaaaaaaaaa............hyuuung.. apa yang kau lakukaaaaaaaaaaaan” geram Kwangmin yang hanya mendapat gelak tawa dari hyung-hyungnya.



“hentikan, jangan menggoda Sangwon lagi” sela Hyunseong menengahi.



........................................................



“nah, kita sudah sampai” ucap Hyunseong dan....... tereeeeeeeeeeeeeeng.



“waaaaaaaaaaaaaaaaaah, ru-rumah ini megah sekali” ucap Sangwon.



“hm, inilah rumahmu ^^” balas Jeongmin.



“ayo... masuklah, mereka pasti menunggu kita” sahut Youngmin.



Keempat namja itu berjalan mendahului Sangwon lalu disusul Hyun Min, tapi Sangwon hanya diam membisu.



“eh, Sangwon, wae?” tanya Hyun Min ketika menyadari sangwon hanya diam di tempat, seketika keempat namja yang berada di depannya segera berhenti.



“a-aku, aku gugup dan,... takut” jawab Sangwon.



“chagi” batin Hyun Min.



“kenapa kau harus takut, kau salah satu bagian dari keluarga Kim sekarang” ucap Kwangmin.



“mari masuk,.... tuan putri ^^” sambung Hyunseong, Jeongmin, Youngmin, dan Kwangmin sambil mengulurkan tangan kanan mereka untuk menyambut yeoja cantik itu.



“aku harus menyambut tangan siapa ==” ucap Sangwon bingung.



“hahaha, kau ini” balas Jeongmin.



Lalu masuklah mereka dan segera disambut oleh pelayan-pelayan yang sudah menunggu mereka, dan sudah bisa ditebak, Sangwon tertegun lagi melihat betapa mewahnya isi rumah itu.



“selamat datang tuan muda” ucap para pelayan.



“hn, dimana appa dan umma?” tanya Hyunseong.



“beliau ada di kamar, tuan muda” jawab seorang pelayan.



“panggilkan mereka” pinta Hyunseong. “dan bilang bahwa kami sudah pulang” tambahnya.



“ne,tuan muda” jawab pelayan itu.



Tok, tok, tok, “tuan besar.. boleh saya masuk” ucap seorang pelayan.



“ne, masuklah” jawab Donghyun.



Ckreeeeeeeeeeek......



“wae?” tanya Donghyun malas, sedang Soowon, dia hanya duduk termenung didekat jendela sambil melihat keluar tanpa memperdulikan pelayan yang masuk.



“tuan muda sudah datang” ucap pelayan itu.



“mwo? Benarkah... istriku...” teriak Donghyun memanggil istrinya yang sudah dalam posisi berdiri dan menghampiri suaminya.



“tuan muda menunggu Anda dan Nyonya besar di bawah” lanjut pelayan itu. Tanpa pikir panjang sepasang suami istri yang sudah mulai menua ini segera menuruni anak tangga untuk mencari sosok yang mereka cari.



“putra-putraku....” teriak Soowon seraya menghampiri dan memeluk mereka.



“Kwangmin... gwenchanaeyo?” tambahnya.



“em, umma, sebetulnya..,... aku ini Youngmin ==” ucap Youngmin.



“ah, bodohnya aku, kenapa aku tidak mengenali putraku sendiri” ucap Soowon.



“Kwangmin, gwenchanaeyo?” tanya Soowon lagi.



“hehe,ne, seperti yang umma lihat, aku sehat” jawab Kwangmin.



“mian, jeongmal mianhae” ucap Donghyun menengahi.



“sudahlah appa, justru dengan aku kabur,akhirnya aku bisa bertemu dengannya” sahut Kwangmin.



“bertemu denganya?” tanya Donghyun bingung.



“umma, appa... apa kalian tidak merindukan dia?” tanya jeongmin sambil mendorong pundak Sangwon kearah Donghyun dan Soowon.





Donghyun dan Soowon hanya terdiam melihat sosok yeoja imut itu dan kemudian Soowon menghampirinya karena dia melihat hal yang tidak asing baginya.



“tahi lalat ini?” ucapnya sambil memegang wajah Sangwon dengan tangan halusnya.



“kau,... Sangwon putriku?” tambahnya dan mengalirlah air mata dari mata indah Soowon.



“kau masih hidup?” ucapnya lagi lalu segera memeluk erat tubuh mungil Sangwon.



Donghyun yang melihat itu langsung menghampiri dan ikut memeluk Sangwon dari arah samping.



“kau masih hidup putriku?” ucap Donghyun sesudahnya. “terkutuklah kalian wahai para tetua keparat” geramnya.



“tuan besar, nyonya besar” ucap Hyun Min.



“kau, Hyun Min?” balas Donghyun.



“ne, tuan” sahutnya.



“Hyun Min.....” ucap Soowon yang segera berlari kearah Hyun Min dan langsung memeluknya. “aku sangat merindukanmu” tambahnya.



“nyonya...” ucap Hyun Min.



“hm, appa, mengenai masalah para tetua, sebenarnya aku tau sesuatu tentang mereka” ucap Hyunseong.



“maksudmu?” tanya Donghyun heran.



“sebaiknya jangan dibicarakan disini tuan muda” pinta Hyun Min.



-------------------------------------------------



“apa kau merasa terganggu?” tanya Hyunseong.



“ne, awalnya. Tapi sekarang, aku merasakan hal sebaliknya. Kalian adalah keluargaku sekarang” jawab Sangwon.



“^^, cepatlah masuk, diluar sini dingin” pinta Hyunseong yang segera pergi meninggalkan Sangwon sendirian dikamarnya.



Sangwon hanya berdiri di balkon kamarnya dan memandang punggung Hyunseong yang kemudian hilang dibalik pintu kamarnya.



Esoknya.............



“BENAR-BENAR KEPARAT PARA TETUA ITU” bentak Donghyun.



“tenanglah suamiku” sahut Soowon.



“Hyun Min, apa benar kau mendengar semua itu sendiri?” tambah Soowon.



“ne,nyonya. Sewaktu nyonya mengandung nona muda Sangwon, saat itu saya sedang bersih-bersih seperti biasa, dan secara tidak sengaja saya mendengar para tetua berbicara seperti itu” jelas Hyun Min.



“appa.. apa yang harus kita lakukan?” tanya Hyunseong.



“ne, appa, masalahnya kita tidak punya bukti untuk menggencet mereka” tambah Jeongmin.



“ada” sahut Hyun Min.



“je-jeongmal?” tanya Soowon.



“ne” jawab Hyun Min sambil mengeluarkan sebuah alat perekam suara yang sudah terlihat berkarat lalu memutar perekam itu dan terdengar percakapan para tetua.



“kita tidak perlu membunuhnya, cukup diasingkan saja, itu sudah membuat kita selamat” ucap tetua satu.



“lalu bagaimana kalau Donghyun mencari mereka setelah 17 tahun?” tanya tetua lainnya.



“pabo.. pakai otakmu... bilang saja kalau mereka mati karena kecelakaan atau apa” jawab tetua yang lain.



“aku tidak akan membiarkan perusahaan dipimpin oleh seorang yeoja” tambahnya.



“leluhur kita memang benar-benar bodoh, peraturan apa itu ‘jika keluarga Kim melahirkan seorang bayi perempuan, maka bayi tersebut akan menjadi pewaris tunggal perusahaan setelah berumur 17 tahun’.. apa jadinya perusahaan ini jika dipimpin oleh seorang anak ingusan” ucap tetua yang pertama.



“haha, kita memang hebat, sudah 4 bayi perempuan Kim yang kita bunuh selama generasi ke generasi” sahut tetua yang memakai kacamata.



“ne, dan aku tidak mau buang tenaga untuk membunuh bayi lagi, lebih baik kita pakai cara yang itu saja” balas tetua yang lainnya dan seketika rekaman suara itu berhenti.



“ini bisa membantu kita di pengadilan” ucap Hyunseong.



“benar” balas Soowon.



“lalu, bagaimana dengan Sangwon? Apa dia tau tentang hal ini?” tanya Donghyun.



“belum appa, kami takut dia shock” sahut Youngmin.



“tapi cepat atau lambat dia pasti akan tau akan semua ini” balas Soowon. “putriku...” tambahnya.



Di lain tempat...



“yaa, kau, sedang apa disini?” tanya seseorang.









TBC



seperti biasa..



jangan lupa tinggalkan jejak ya..



gomawo

1 komentar: